Dinda,
Dimana kau berada
Sedang apa gerangan kau disana
Adakah dirimu memikirkanku
Dinda,
Ku masih berdiri untuk tetap bertahan
Disini detik ini ku masih mengharapkanmu
Akankah kau buka kan lagi pintu hatimu untukku
Dinda,
Aku hanya pria biasa
Yang tak luput dari kesalahan dan kelemahan
Sudikah kau terima diriku ini apa adanya
Dinda,
Mungkin diri ini tak sempurna
Namun cinta ini kan slalu setia
Menjagamu, bersamamu, disisimu slamanya
Dinda,
Aku ku tak akan memaksa
Pada-Nya slalu ku pinta
Aku hanya ingin kau bahagia
Dinda,
Tahukah kamu
Tak lelah diri ini berjuang
Menuju kebahagiaan kita
Dinda,
Aku ingin hidup bersamamu seumur hidupku
Andai kau mahu ku nanti jawabmu
Dinda,
Aku ingin menyapamu
Lewat gelombang frekuensi cinta
Di tiap ketik kata yang ku eja
Mungkin kau tidak mendengarku ataupun melihatku
Mungkin juga kau tak pernah tahu betapa ku mencintaimu
Di tiap senyum ku bersabar, di tiap tangis ku berdoa
Agar kita slalu bersama dalam suka dan duka
Inilah keputusanku untuk meminangmu
Jika kita tak bersatu mungkin aku bukan jodohmu
Lama kau tak menyapaku
Lama kau tak menjawabku
"Aku masih menunggumu bicara
menanti jawaban di hatimu
Dalam gelap ini dalam lelah ini
Ku masih menunggumu"
Minggu, 25 April 2010
Rabu, 14 April 2010
Jalan Yang Masih Panjang
Ku tenggarai kuda putih kecil
Ku bawa segenggam harapan di hati
Berjalan menelusuri jejak demi jejak langkah
Di jalan setapak penuh onak dan duri
Sadar sedikit bekal yang ada
Namun tak memadamkan semangat
Karena iman dalam diri yang melekat
Akan terus memanduku menuju rahmat yang berlipat
Kuda kecil ini masih sunyi
Hanya ada diriku sendiri
Sementara ada ruang kosong yang mesti ditempati
Bilamanakah ruang hampa itu 'kan terisi ... ??
Aku telah sampai di tapal batas
Halnya tanggung jawab atas diri yang masih ditangguhkan
Kini ku harus memikulnya tanpa bisa menawar
Harga mati wajar bagi tiap insan menuju kedewasaan
Ternyata semua tak semudah yang dibayangkan
Ketika kebanyakan sebayaku mencari kebebasan
Melakukan apa pun yang mereka inginkan
Tanpa mungkin terpikir bahwa semua akan dipertanggung jawabkan
Aku tak ingin terjebak dalam kesiaan
Menyenangkan memang, tapi sebenarnya semua itu semu
Hanya ada ego dan hawa nafsu
Jalan ini masih panjang
Masih banyak ilmu yang harus dimiliki
Masih banyak cita yang ingin diraih
Ada yang menantikan diri ini 'tuk berhasil
Karena ku ingin menyiratkan senyum di wajahnya
Tapi ...
Seberapa hebat pun ku berlari
Langkah ini selamanya tidak utuh, hanya separuh
Hingga ku sempurnakan separuhnya
Ku ingin segalanya jadi indah
Tak ingin ku gapai mimpi ini sendiri
'kan ku cari dimana separuh rusukku yang terbagi
Jalan ini masih panjang
Justru sisa hari itu mesti dijalani dengan kesempurnaan iman
Agar sempurna jua tiap amal yang dilakukan
Kesempurnaan iman ketika fitrah manusia terjalankan
Kehidupan ketika tanggung jawab atas diri tak lagi ditangguhkan
Dan diatas diri pribadi lahirlah kepemimpinan
Dari seorang laki-laki yang kemudian menjadi seorang suami, ayah, dan generasi penerus yang dilahirkan yang akan menentukan kemana arah masa depan
Ku bawa segenggam harapan di hati
Berjalan menelusuri jejak demi jejak langkah
Di jalan setapak penuh onak dan duri
Sadar sedikit bekal yang ada
Namun tak memadamkan semangat
Karena iman dalam diri yang melekat
Akan terus memanduku menuju rahmat yang berlipat
Kuda kecil ini masih sunyi
Hanya ada diriku sendiri
Sementara ada ruang kosong yang mesti ditempati
Bilamanakah ruang hampa itu 'kan terisi ... ??
Aku telah sampai di tapal batas
Halnya tanggung jawab atas diri yang masih ditangguhkan
Kini ku harus memikulnya tanpa bisa menawar
Harga mati wajar bagi tiap insan menuju kedewasaan
Ternyata semua tak semudah yang dibayangkan
Ketika kebanyakan sebayaku mencari kebebasan
Melakukan apa pun yang mereka inginkan
Tanpa mungkin terpikir bahwa semua akan dipertanggung jawabkan
Aku tak ingin terjebak dalam kesiaan
Menyenangkan memang, tapi sebenarnya semua itu semu
Hanya ada ego dan hawa nafsu
Jalan ini masih panjang
Masih banyak ilmu yang harus dimiliki
Masih banyak cita yang ingin diraih
Ada yang menantikan diri ini 'tuk berhasil
Karena ku ingin menyiratkan senyum di wajahnya
Tapi ...
Seberapa hebat pun ku berlari
Langkah ini selamanya tidak utuh, hanya separuh
Hingga ku sempurnakan separuhnya
Ku ingin segalanya jadi indah
Tak ingin ku gapai mimpi ini sendiri
'kan ku cari dimana separuh rusukku yang terbagi
Jalan ini masih panjang
Justru sisa hari itu mesti dijalani dengan kesempurnaan iman
Agar sempurna jua tiap amal yang dilakukan
Kesempurnaan iman ketika fitrah manusia terjalankan
Kehidupan ketika tanggung jawab atas diri tak lagi ditangguhkan
Dan diatas diri pribadi lahirlah kepemimpinan
Dari seorang laki-laki yang kemudian menjadi seorang suami, ayah, dan generasi penerus yang dilahirkan yang akan menentukan kemana arah masa depan
Langganan:
Postingan (Atom)