Senin, 01 Februari 2010

Kurve Parabola

Kehidupan berputar seperti roda dunia.
Kadang di atas, kadang di bawah.
Mungkin kita pernah mengalami peristiwa-peristiwa hebat yang menjadikan diri kita berarti buat orang lain.
Tapi tak luput juga kita terjebak dalam situasi yang membuat kita seolah hina dan merugikan.

Seperti kurve parabola, hidupku saat ini berada dalam titik ekstrim terbawah.
Dimana banyak nilai-nilai hidup yang telah terlupa bahkan aku tinggalkan.
Yang kurasa hanyalah penyesalan dan keinginan untuk merubah itu semua.
Akankah ini terulang lagi dan menjadi semangat yang naik sementara kemudian jatuh lagi
Harapku tak demikian.

Ada assa tersisa dalam cita dan mimpi
Mengisi kekosongan hati dengan berbagi
Memberi daya upaya pada yang lemah tak berdaya

Gelas yang terlanjur terisi oleh air pekat hitam penuh lumpur,
Bila disiram terus menerus dengan air jernih maka perlahan tapi pasti
Kepekatan itu kan berubah sebening embun.

Dan kini kutemukan gairah semangat baru
Dari sisa sisa assa yang berserakan di tepi jalan
Agar ku kumpulkan butir pasir harapan jadi sebuah batu azam meraih impian


Salam Excelent,
cintaiLLahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar